bagaimana menurutmu terhadap blog ini?

Friday, November 24, 2017

Para Penembus Garis Batas

Para Penembus Garis Batas

Para Penembus Garis Batas.
Para penembus garis batas tak memperhatikan merek jam tangan apa yang kamu pakai.
Para penmbus garis batas tak menilai merek baju apa atau tas apa yang kamu pakai
Para penembus garis batas tak menghitung berapa gajimu per bulan.
Para penembus garis batas tak mempermasalahkan apa pekerjaan orangtuamu
Para penembus garis batas hanya menilai bagaimana cara engkau menghargai orang lain.

Mengapa dunia kita dikotak-kotakkan?
Kenapa harus ada sebuah batasan?
Kenapa setiap wilayah dibatasi?
Tidak bisakah manusia saling membaur saja?

Mendobrak batas-batas tersebut?
Menerjang batas batas tersebut?
Menembus batas-batas tersebut?

Mengapa kita hidup berkoloni sesuai dengan kemiripan dan kesamaan saja?
Mengapa kita hidup terkotak-kotakkan?
Tidak bisakah kita memiliki teman yang beragam?
 Cobalah lihat di zona nyamanmu, engkau lihat ke arah kiri, lihat ke arah kanan, lihat kedepan, 

kulihat di belakang, oh wanita itu sama denganku, dari semua aspek, berjilbab, kulitnya cokelat, tingginya setara, agamanya sama, budayanya, bahasanya sama, oh zona nyaman begitu membosankan,

Kini ku coba dobrak batas batas tersebut, ku lintasi beratus-ratus kilometer untuk mendobrak “garis batas” kini kulihat kanan, kiri, depan, belakang, oh semua temanku tidak lagi mirip denganku, kulihat kedepan oh rambutnya pirang, kulihat kesamping oh kulitnya putih langsat, kuliha kita bergam, kita berbeda, kita bahagia, kita saling belajar, dan yang terpenting kita manusia.
Manusia tidak harus dikotak-kotakkan sesuai kemiripan tubuhnya,

Mengapa begitu sulit bagi manusia untuk mendobrak garis batas? Mengapa terlalu banyak yang takut unutk melewati garis batas tersebut? Bukankah kita sebaiknya membaur dan membawa nilai yang telah ditanam didalam diri masing-masing agar meskipun berbeda kita tetap tahu batasan?

Tak perlu cemas ketika melewati garis batas tersebut,
Yang perlu dicemaskan adalah ketika terus menerus merasa benar didalam kotak keegoisan dan tidak mau melihat bagaimana nasib orang lain yang terkotak-kotakkan diujung sana.