bagaimana menurutmu terhadap blog ini?

Friday, February 12, 2016

Mendaki Untuk Apa??


MENDAKI UNTUK APA??


Entah mengapa...akhir-akhir ini orang-orang sekitarku banyak menanyakan pertanyaan ini kepadaku:
“Dian, apa untungnya mendaki?”
“Dian, kenapa pergi mendaki?”
“Dian..alah kayak gitu badan masih juo nio pai mandaki?’’

Pertanyaan diatas sebenarnya sulit saya jawab, karena jujur awalnya saya juga tak tahu apa alasan saya pergi mendaki, sama seperti mencintai seseorang, tidak harus ada alasan kenapa kita mencintainya, yang penting kita suka, *jiee.. lupakan!!

Terkadang setelah saya pikir-pikir mendaki merupakan  kegiatan hiking+camping yang di upgrade menjadi climbing, jadi biasanya apabila seseorang telah terbiasa hiking+camping maka level selanjutnya adalah climbing (mendaki).

Yang saya tahu saya pergi mendaki hanya karena saya suka, saya suka melihat alam, saya suka dekat dengan alam, saya suka bermain di alam, tidak harus mendaki, semua yang berbau alam saya suka..
Terkadang saya merasa “Alam is my true friend”
Tapi akhirnya setelah saya pikir-pikir, saya tahu mengapa saya pergi mendaki. Jawaban dari pertanyaan ini tidak terlalu sulit untuk dijawab, hanya butuh beberapa perenungan saja, hehe..

Alasan saya pergi mendaki, awalnya saya penasaran, bagaimana bentuk bunga edelweis yang selalu diceritakan orang-orang sebagai bunga abadi lambang keabadian..
v Saya penasaran seperti apa bentuk bunga edelweis yang tak boleh dipetik..
v Saya penasaran bagaimana bentuk puncak merpati yang merupakan ujung tertinggi dari gunung merapi..
v Saya penasaran bagaimana bentuk dan aroma dari belerang..
v Saya penasaran apakah benar kawah gunung merapi itu ibarat padang pasir di timur tengah..
v Saya penasaran bagaimana bentuk lapangan bola yang sangat datar yang kata orang kita bisa bermain bola di atas sana..
v Saya penasaran bagaimana rasa air yang diminum dari mata air langsung..
v Saya penasaran seberapa dahsyat badai yang ada dipuncak gunung merapi..
v Saya penasaran seberpa dingin udara di atas puncak sana sehingga baju nan dipakai harus berlapis..
v Saya penasaran seberapa teduh hutan lumut yang ada di Singgalang..
v Saya penasaran seberapa gagah pohon-pohon disekitar Telaga Dewi yang kata orang seperti di film Lord of The Ring..
v Saya penasaran seberapa dingin suhu Telaga Dewi nan kata orang kita dilarang mandi disana..
v Saya penasaran bagaimana tajamnya tanjakan cadas..
v Saya penasaran bagaimana rasanya melewati cadas yang berbalut air dikala hujan..
v Saya penasaran seberapa tebal kabut di puncak sehingga merasa benar-benar diatas awan,,
v Saya penasaran bagaimana rasanya berjalan ditengah hutan dikala malam menjelang pagi..
v Saya penasaran seberapa besar parit yang melintas dijalanan Singgalang..
v Saya penasaran bagaimana rasanya mengeluarkan asap dari mulut dan hidung dikala dingin seperti di film-film Korea “hehe
v Saya penasaran setajam apa bambu-bambu yang menyambut dan tumbuh di awal perjalanan Singgalang..
v Saya penasaran seberapa dalam lumpur yang menyelimuti tanah Singgalang..
v Saya penasaran hutan mati seperti apa yang ada di Talang..
v Saya penasaran bagaimana gemuruh suara lahar yang menyembur di bibir kawah..
v Saya penasaran bagaimana rasanya kehilangan sinyal dan bebas dari ke-maya-an
v Saya penasaran bagaimana kebersamaan para pendaki nan sama-sama jauh dari kemewahan..
v Saya penasaran apa-apa saja yang tampak dari atas gunung Talang..
v Saya penasaran benarkah gunung Kerinci terlihat dari puncak gunung Talang..
v Saya penasaran bagaimana cantiknya lekuk matahari terbit yang terlihat dari atas puncak..
v Saya penasaran bagaimana bentuk atmosfer bumi apabila dilihat dari atas puncak..
v Saya penasaran orang-orang macam apa yang juga ada di atas sana...
v Saya penasaran bagaimana rasanya menitipkan pesan dari atas puncak unutk orang-orang yang disayang..
v Saya penasaran apakah kaki ini cukup kuat untuk merasakan itu semua..
v Saya penasaran seberapa tangguh tubuh ini..
v Saya penasaran apakah diri saya ini sombong ataukah mampu bersabar dan bersyukur dalam keterbatasan..
v Saya penasaran seberapa hitamkah kulit ini setelah diajak mendaki..hehe
v Dan jangan lupakan yang satu ini “saya penasarana mampukah saya menahan sakit perut untuk tidak membuang sampah yang ada diperut selama 2 hari pendakian bahkan lebih?”

Sebaik-baik rasa penasaran yang saya ciptakan dan saya jawab..Rasa syukur adalah rasa yang terpenting..

Mensyukuri dan makin sadar bahwa Sang Pencipta sangat Maha Besar..
Rasa syukur setelah pulang mendaki bahwa kita selama ini telang memiliki kasur yang hangat dan rumah yang aman untuk ditempati..
Rasa syukur telah memiliki semua-semuanya..
Alhamdulillah..

Ternyata kemanapun kita pergi belajar, mau mendaki gunungkah, mau menyelam lautankah, mau berjalan didaratankah, atau sekedar duduk dikelas dan mendengarkan guru mengajar semuanya mengajarkan kita untuk selalu bersyukur..

Sudahkah kita bersyukur hari ini? J
_diamont_