Hashtag tidak diragukan lagi adalah elemen penting dari pemasaran media sosial. Studi menunjukkan bahwa hanya dengan menambahkan satu hashtag tambahan, Anda dapat meningkatkan visibilitas Anda hingga 12,5%. Namun, ini tidak berlaku untuk sembarang tagar, dan tagar dengan volume tinggi tidak selalu berfungsi secara efektif dalam kampanye sosial. Berikut beberapa hal yang harus Anda hindari dalam memilih hashtag:
1. Memilih Hashtags Hanya berdasarkan Popularitas
Ini
merupakan hal yang sangat menggoda untuk menggunakan hashtag hanya berdasarkan
popularitasnya saja. Alasannya karena individu berpikir bahwa jika muncul di
hashtag populer, lebih banyak pengguna akan menemukan postingan tersebut.
Sayangnya, orang sering lupa bahwa tagar populer digunakan di banyak postingan
sehingga sangat sulit untuk membuka halaman pertama setelah mengklik tagar
tersebut.
Tidak ada aturan
ataupun tagar yang perlu digunakan. Sebagai merek, Anda harus dapat melacak
keterlibatan Anda karena itu memperkuat peluang Anda untuk muncul di bagian
atas halaman hashtag. Kami sangat menyarankan memulai dengan hashtag yang
memiliki jangkauan kecil-menengah, tetapi relevansi maksimum dengan topik atau
audiens yang Anda tuju.
2. Tidak Mengetahui Isi Hashtag
Tagar
khusus sering kali digunakan oleh sekelompok orang tertentu. Inilah mengapa
penting untuk melihat dan mempelajari apa yang ada di sebagian besar postingan
yang menggunakan hashtag itu. Misalnya, jika Anda melihat lebih banyak meme di
hasil pencarian hashtag, sebaiknya jangan mencoba mempromosikan merek Anda di
sana.
Alasannya
sederhana, karena konten yang ditampilkan di hasil pencarian hashtag
menunjukkan jenis konten apa yang dicari orang ketika mencari atau mengikuti
hashtag tersebut. Jika postingan Anda tidak selaras dengan postingan lainnya,
sepertinya tidak akan berfungsi dengan baik.
3. Hanya Menggunakan Hashtag Internasional
Tagar internasional biasanya lebih populer, dan karena cenderung mengikuti gelombang tren yang melampaui batas geografis, Anda pasti tergoda untuk ikut serta. Namun, mayoritas bisnis di Instagram adalah bisnis lokal yang melayani pasar lokal, di mana penjualan didorong oleh pengguna lokal karena lebih mudah bagi mereka untuk membeli dalam mata uang lokal dengan opsi pengiriman lokal. Jadi, ingatlah apakah Anda adalah bisnis yang menargetkan audiens lokal atau internasional, dan jangan hanya bergabung dengan tren hashtag internasional hanya karena mereka sedang tren - terkadang tagar lokal dapat membuat Anda mendapatkan eksposur dan keterlibatan yang lebih baik di antara target pasar Anda.
4. Tidak Menggunakan Kata-Kata Sehari-hari
Tempatkan
diri Anda pada posisi pengguna target Anda dan bayangkan mencari produk atau
layanan Anda di bilah pencarian Instagram. Pengguna cenderung menggunakan
kombinasi kata yang sederhana dan pendek karena mayoritas pengguna Instagram
menggunakan smartphone untuk menjelajahi aplikasi. Kecil kemungkinan mereka
akan menggunakan jargon khusus industri atau frasa panjang yang tidak nyaman.
Pikirkan tentang
kata mana yang lebih populer digunakan oleh pengguna pasar sasaran Anda. Apakah
mereka menggunakan singkatan? Misalnya, apakah lebih umum mengetik
"Singapura" atau "SG"? "Bekas" atau
"Bekas"? Jalankan beberapa tes menggunakan aplikasi Instagram dan
analisis hashtag Instagram untuk menyempurnakan pilihan hashtag Anda
berdasarkan jangkauan konten, jenis, dan keterlibatan.
5. Menggunakan Hashtag yang Kedaluwarsa
Sama seperti
setiap strategi media sosial lainnya, tagar tidak dibebaskan dari perubahan dan
evolusi yang konstan. Sebagian besar tagar hanya populer dalam waktu singkat
sebelum pengguna kehilangan minat atau persaingan memenuhi pasar. Pastikan
untuk menggunakan hashtag yang sedang tren untuk meningkatkan kemampuan Anda
untuk ditemukan.
6. Menyalin Hashtag dari Profil Instagram Lainnya
Hashtag yang
digunakan oleh pesaing Anda dapat menjadi sumber inspirasi yang baik, tetapi
tidak selalu berarti Anda harus menyalin hashtag mereka. Pertama-tama, tagar
yang berfungsi untuk profil Instagram lain mungkin belum tentu berfungsi dengan
baik untuk Anda. Jadi sebaiknya Anda tidak melakukannya secara membabi buta
tanpa penelitian sebelumnya. Kedua, menyalin semua hashtag dari pesaing berarti
Anda akan bersaing langsung dengan penggerak pertama tanpa sudut pandang yang
unik. Ini bukanlah langkah yang sangat strategis karena, di dunia media sosial
yang penuh konten, Anda harus selalu mencoba menemukan pendekatan yang berbeda
untuk mengukir audiens. Cara yang baik untuk memulai adalah dengan
menggabungkan penelitian hashtag berbasis data bersama dengan strategi konten
kreatif untuk merancang kampanye yang akan menarik perhatian dan menghentikan
jempol.